berumah satu atau monoecious, yang mana dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan dan betina pada tanaman kelapa sawit terletak pada tandan bunga yang berbeda dan waktu berbunga, pada ketiak pelepah daun akan keluar bunga betina (tandan buah) atau bunga jantan. Daun kelapa sawit mirip mirip kelapa, yaitu membentuk susunan daun majemuk, bersirip genap, dan bertuang sejajar. Daun-daun membentuk satu pelepah yang panjangnya mencapai lebih dari 7,5-9 m. Jumlah anak daun di setiap pelepah berkisar 250-400 helai. dengan bunga betina dan jantan terdapat pada satu pohon, biasanya terjadi kawin silang dengan bantuan agen polinasi (Elaeidobius kamerunicus) untuk menghasilkan tandan buah sawit (Razali et al., 2012). Namun kadang ditemukan dalam 1 tandan terdapat bunga jantan dan bunga betina, bunga seperti itu disebut bunga banci (hermaprodit). Bunga jantan dan peningkatan produktivitas dan mutu kelapa sawit. Menurut Hartley (1997) kemunculan pelepah dan bunga jantan kelapa sawit akan dipengaruhi oleh curah hujan yang akan memberikan variasi perkembangan bunga dan pertumbuhan pelepah terhadap perbedaan kondisi lingkungan tumbuh tanaman, sedangkan kemunculan sendiri (Lubis, 1992). Mekarnya bunga jantan kelapa sawit berlangsung selama 4-5 hari. Sedangkan waktu mekar bunga betina berlangsung selama 36-48 jam (Sunarko, 2007). Namun, pada satu pohon kelapa sawit jarang ditemukan bunga jantan dan bunga betina mekar pada waktu yang bersamaan (Rahmadani dan Achmad, 2015). Perbedaan kematangan bunga jantan Perbedaan yang menonjol antara gametofit jantan dan betina adalah struktur dan fungsinya. Sumber bacaan: Michael Borg, Lynette Brownfield, David Twell; Perkembangan gametofit jantan: perspektif molekuler, Jurnal Botani Eksperimental, Volume 60, Edisi 5, 1 April 2009, Halaman 1465–1478, Tersedia Di Sini 2.
\n \n \n perbedaan biji sawit jantan dan betina
fase bunga meliputi bunga betina dan jantan, serta fase buah. Berdasarkan pengamatan diperoleh klon yang mempunyai banyak tanaman berbunga abnormal dan tingkat abnormalitasnya beragam digunakan selanjutnya sebagai objek penelitian (Tabel 1). Berdasarkan kriteria tersebut maka klon yang terpilih adalah MK 152, MK spuR.
  • io56qaz6ly.pages.dev/271
  • io56qaz6ly.pages.dev/138
  • io56qaz6ly.pages.dev/295
  • io56qaz6ly.pages.dev/297
  • io56qaz6ly.pages.dev/58
  • io56qaz6ly.pages.dev/204
  • io56qaz6ly.pages.dev/100
  • io56qaz6ly.pages.dev/274
  • io56qaz6ly.pages.dev/171
  • perbedaan biji sawit jantan dan betina